Jum'at, 30 November 2018 FASIH IAIN Tulungagung mennyelenggarakan diskusi dosen dengan tema "peran perempuan dalam menghadapi revolusi industri 4.0" . diskusi tersbebut menarik perhatian insan akademik yang ada di Fasih, terbukti dengan ikut sertanya semua unsur dari dosen, dan tidak ketinggalan juga diskusi tersebut diikuti oleh berbagai mahasiswa dari berbagai jurusan yang ada di FASIH, mulai dari jurusan HTN, HKI dan HES. diskusi tersebut diisi oleh dosen-dosen yang ada di FASIH salah satunya Ibu Indri Hadisiswati, M.H dan Bapak DR. H.M. Darin Arif Muallifin, M.Hum yang menjadi pemantik dalam diskusi tersebut. penyampaian materi pertam disampaiakn oleh Ibu Indri, dosen ramah tersebut dalalam penyampaiannya mengatakan bahwa" perempuan harus berperan aktif dalam setiap pemabangunan yang ada terutama dalam pemanfaatan media tekhnologi, agar permepuan dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman", terangnya. Bapak Darin memberikan pendapat yang berbeda tentang tema diskusi tersebut, beliau memaparkan " bahwa perempuan adalah tonggak kemajuan suatu bangsa dan permepuan harus menjadi panutuan yang wajib dihormati oleh semua pihak, dan jangan sekali-sekali menyakiti".
Disksusi ini merupakan pamungkas dari diskusi yang diselenggarakan secara rutin yang dilaksankan oleh Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum IAIN Tulungagnug. diskusi dosen tersebut dimulai dari bulan januari tahun 2018 dan berahir pada bulani ini. ada banyak harapan yang diinginkan oleh semua dosen yang ada di FASIH salah satunya harpan yang disampaikan oleh Arifah Millati yang seakaligus sebagai penanggung jaawab diskusi dosen FASIH beliau berharap bahwa dengan berahirnya diskusi ini tidak berahir pula petualanagn dalam menyemai samudera lautan pengatehuan, petualangan pengetahuan dapat dicari diberbagai forum selain diskusi dosen, sehingga mata rantai petualangan tersebut tidak terputus, Pungkasnya. Sayounara diskusi dosen 2018, we come back again 2019
Koordinasi dan Silaturrahmi, dengan Kajari, Kasi Intel dan Kasi Datun Kejaksaan Tulungagung dimaksudkan untuk Penguatan Kompetensi lulusan dari Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum (Fasih) IAIN Tulunggagung, khususnya pada materi Hukum Pidana Materiil dan Hukum Pidana Formil, untuk menepis persepsi bahwa Sarjana Hukum (SH) Lulusan PTKIN tidak Kompeten menjadi Jaksa. Caranya, membuat Kerja Sama (MoU) dan memberi kesempatan pada Jaksa yang kompeten sebagai Dosen Tamu (DLB) di FASIH
Koordinasi dan Silaturrahmi dalam Kunjungan Balasan di Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum (Fasih) IAIN Tulungagung dengan Ketua Pengadilan Negeri yang baru Bapak Dr. Yohanes dan Ketua Peradi Jawa Timur Bapak Dr. H. Nurbaidah, MH. Dimaksudkan untuk penguatan kompetensi Mahasiswa Fasih untuk menjadi Hakim maupun Advokat, para mahasiswa lebih dini bisa belajar, Observasi, PPL, Penelitian, Magang di Pengadilan Negeri maupun di Kantor Advokat (Peradi).
Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum IAIN Tulungagung pada hari Senin sampai dengan Selasa, 12-13 November 2018 telah melaksanakan ujian komprehensif gelombang pertama semester ganjil 2018/2019. Pada ujian komprehensif ini diikuti oleh mahasiswa Jurusan Hukum Keluarga Islam (HKI), Hukum Ekonomi Syariah (HES), dan Hukum Tatanegara (HTN), dengan jumlah seluruhnya 77 mahasiswa dengan rincian 33 mahasiswa HKI, 37 mahasiswa HES, dan 7 mahasiswa HTN. Ujian komprehensif pada semester ganjil ini merupakan ujian komprehensif yang pertama kali diikuti oleh mahasiswa HTN.
Tentu saja, ujian komprehensif ini diikuti oleh semua mahasiswa yang telah mendaftarkan diri untuk mengikuti ujian dan sudah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan oleh Fakultas. Sebagaimana materi ujian komprehensif pada semester-semester sebelumnya, ujian komprehensif gelombang I ini materi-materi yang diujikan tidak jauh berbeda, yaitu meliputi materi keislaman, kefakultasan, dan materi tingkat jurusan (sesuai dengan jurusan masing-masing). Ujian komprehensif ini harus diikuti oleh semua mahasiswa Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum sebelum mereka mendaftarkan diri untuk mengikuti sidang munaqasah (ujian skripsi). Oleh karena itu, hanya mahasiswa-mahasiswa yang lulus dalam ujian komprehensif inilah yang bisa mengikuti ujian skripsi. Semoga para mahasiswa yang mengikuti ujian komprehensif ini bisa lulus semua, aaamiin.